夜幕低垂，繁星满天，一盏昏黄的油灯摇曳在书房中，为这漆黑的夜晚带来一丝微光。书桌旁， seorang bijak berusia dengan rambut putih panjang terurai hingga ke pundaknya sedang duduk dengan tenang, membaca sebuah kitab kuno. Pengetahuannya yang luas tentang astronomi dan astrologi telah membuatnya terkenal sebagai seorang peramal ulung.Tiba-tiba, pintu kamar terbuka dan seorang pria muda masuk dengan tergesa-gesa."Guru, guru!" serunya dengan suara yang dipenuhi ketakutan dan kekhawatiran."Aku baru saja mendengar kabar mengerikan. Kaisar telah memerintahkan eksekusi terhadap Pangeran Ketiga besok pagi!"Pria bijak itu mengerutkan kening. Pangeran Ketiga adalah muridnya, seorang pemuda baik hati dan cerdas yang tidak pernah melakukan kesalahan apa pun. Bagaimana mungkin sang Kaisar ingin membunuhnya?"Tenanglah, anakku," kata pria bijak dengan tenang."Aku akan menggunakan pengetahuanku tentang bintang-bintang untuk melihat apakah masih ada harapan untuk menyelamatkan pangeran."Pria bijak itu mengambil sebuah batu giok kecil dari sakunya dan meletakkannya di telapak tangannya. Dia menutup matanya dan berkonsentrasi, membiarkan energi bintang-bintang mengalir melalui dirinya. Saat dia membuka matanya, senyum kecil terukir di bibirnya."Jangan khawatir," katanya."Aku melihat pertanda baik di bintang-bintang. Akan ada seorang pejabat pengadilan yang akan bersyafaat untuk pangeran dan menyelamatkannya dari eksekusi."Pria muda itu tercengang. Bagaimana mungkin gurunya bisa begitu yakin? Tetapi dia tidak punya waktu untuk mempertanyakannya. Dia bergegas keluar dari ruangan, membawa serta harapan yang baru ditemukan.Sementara itu, di istana, seorang pejabat pengadilan tua yang dihormati sedang mempersiapkan diri untuk menghadap Kaisar. Dia telah mendengar desas-desus tentang eksekusi yang akan datang dan hatinya dipenuhi kesedihan. Dia tahu bahwa Pangeran Ketiga tidak bersalah dan dia tidak bisa membiarkan dia mati dengan tidak adil.Ketika pejabat itu menghadap Kaisar, dia sujud dan memohon belas kasihan. Dia menceritakan tentang kebajikan Pangeran Ketiga dan mendesak Kaisar untuk membatalkan eksekusi. Kaisar terdiam sesaat, merenungkan kata-kata pejabat itu. Dia tahu bahwa pejabat itu adalah orang yang jujur dan baik, dan dia mempercayai penilaiannya.Akhirnya, Kaisar setuju untuk membatalkan eksekusi. Pangeran Ketiga dibebaskan dan orang-orang bersorak gembira. Dan begitulah, perhitungan manusia sekali lagi membuktikan bahwa mereka lebih unggul dari perhitungan bintang-bintang.详情
剧情介绍
猜你喜欢
推荐专题